(Mengubah Paradigma Mahasiswa Untuk Mau Aktif Ber-opini di Koran)

 Soe Hok Gie Potret Mahasiswa Teladan Dengan Opini-opininya di Koran
Mahasiswa merupakan fase transisi sebelum masuk dan terjun ke dunia permasalahan pada masyarakat umum. Mahasiswa merupakan calon pengemban misi dan tugas yang diwariskan dari generasi sebelumnya, disinilah terlihat peran mahasiswa yang dikatakan sebagai iron stock (dikatakan sebagai besi (iron) karena suatu saat pula besi yang baru akan berkarat dan harus diganti dengan besi yang baru lagi).


Pengembanan tugas antar generasi melibatkan suatu proses kaderisasi yang tidak dapat dilepaskan begitu saja dan harus tetap berkesinambungan secara terus menerus, karena



tanpa proses kaderisasi  itu maka berhentilah proses regenerasi pada mahasiswa dari jaman ke jaman. Sebenarnya bukan tidak mungkin terjadi hal-hal seperti itu di jaman sekarang ini, dengan segala kemajuan yang ada mahasiswa sekarang cenderung pasif dan tidak mau tahu 

realita yang terjadi di masyarakat. Banyak mahasiswa yang sudah tidak  memeperdulikan lingkungan sekelilingnnya dan hanya berkutat pada kegiatan-kegiatan yang disibukinya.

Melihat realita itu semua memang ironis untuk bangsa besar seperti Indonesia ini, dengan kebutuhannya yang mendesak akan pemikiran-pemikiran kritis dari seorang mahasiswa ternyata realita di masyarakat berkebalikan 180 derajat dari fungsi dan perannya yang besar. Paradigma berpikir mahasiswa jaman sekarang harus segera di ubah agar mereka tidak lagi pasif dengan segala apa yang terjadi di lingkungannya, tidak lagi diam apabila terjadi hal-hal bodoh di masyarakat. Memulai dengan hal kecil misalnya yaitu dengan mencoba untuk ber-opini di Koran atau surat kabar yang ada, dengan kita ber-opini secara tidak langsung kita diajarkan untuk kritis terhadap permasalahan yang terjadi masyarakat dan kita juga diajarkan untuk berpikir ke depan mengenai solusi terbaik bagi permaslahan itu.


Melihat peran pentingnya ber-opini di Koran seharusnya kita mencoba untuk terobosan hal-hal seperti itu guna mengisi waktu luang kita yang tidak dipergunakan, daripada kita turun aksi ke jalan dengan berpanas-panasan lebih enak kita mengkritisi problematika masyarakat dengan ber-opini di Koran dan media masa lainnya. Ide seperti ini lebih cocok dengan mahasiswa jaman sekarang, karena melihat mindset dari mahasiswa sekarang cenderung lebih praktis dan tidak mau direpotkan terhadap sesuatu . Jadi kesimpulannya terobosan mengajak mahasiswa untuk ber-opini di Koran tidak salah, karena merujuk kembali pada mindset yang dimilikinya yaitu sama-sama menguntungkan satu sama lain (mutualisme). 


Menilik mahasiswa sebagai kaum yang memiliki derajat pendidikan lebih diatas orang-orang lainnya serta memiliki idealisme yang masih fresh tanpa campuran faktor eksternal serta pemikiran-pemikiran yang kritis yang tidak dimiliki oleh selain mahasiswa, kaum mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik serta dapat memperbaiki kesalahan - kesalahan generasi sebelumnya. Peran ini dikatakan sebagai agent of changes. karena itu, proses kaderisasi sangat esensial untuk memastikan bahwa generasi

mahasiswa lebih baik dari generasi sebelumnya.
Walaupun mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan, tugas penting yang wajib dicamkan oleh generasi muda adalah untuk tetap menjaga nilai-nilai kebaikan yang sudah tertanam dalam masyarakat, tetap berpegang teguh pada kebenaran sejarah yang jelas. jelas terlihat, mahasiswa diharuskan menjadi guardian of value. karena jangan sampai, karena perubahan yang dibawa oleh mahasiswa, akan menyingkirkan nilai positif dari masyarakat itu sendiri dan malah menghilangkan pondasi-pondasi adi luhung masyarakat Indonesia
 
Dari tiga poin itu, dengan lebih jelas, kita dapat menyatakan fungsi mahasiswa sangat esensial dalam pergerakan roda masyarakat. mahasiswa sebagai insan akademis yang kritis dalam masalah - masalah yang terjadi di tengah masyarakat, fresh karena tidak tercampuri kepentingan - kepentingan eksternal yang bersifat sepihak, berusaha untuk mencari solusi baru sesuai dengan pola pikir pembenaran yang ilmiah. senantiasa mengembangkan kemampuan diri untuk bersaing melawan masa depan dan tetap menjaga nilai - nilai kebenaran yang sudah ada dalam masyarakat.

                                                                                                                 
Melihat tiga poin penting dari peran dan fungsi mahasiswa itu seharusnnya kita mempunyai suatu dorongan moral dan kewajiban untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara. Seorang mahasiswa diharapkan minimal memiliki kontribusi kepada masyarakat atau khalayak umum. Mungkin salah satu cara yang paling mudah dengan ber-opini di Koran, menulis artikel bacaan tentang suatu problem yang dihadapi di masyarakat berserta solusi atau dapat juga berkomentar kritis terhadap berita/tulisan yang tidak dibenarkan di masyarakat. Itu semua mudah dilakukan oleh kita sebagai mahasiswa asalkan kita mau untuk mencoba ber-opini di koran, saya rasa tida­­­­­k perlu takut lagi dengan  kritik/opini yang kita suarakan karena sudah tidak jamannya lagi kebebasan suara kita dibatasi untuk kepentingan sepihak beberapa golongan yang ada. 

Disinilah celah yang kita bisa masuki untuk mengkritisi suatu hal yang tidak bisa dibenarkan dan malah menyusahkan kehidupan masyarakat sekeliling kita, mumpung pintu kebebasan masih dibuka lebar-lebar sebaiknya kita sesegera mungkin memulai aktif ber-opini di Koran-koran. Suara kekritisan kita belum tentu buruk dimata orang lain, atau bahkan suara kekritisan itu malah lebih baik dari orang lain yang membuat suatu keputusan yang tidak bisa dibenarkan adanya.

Menjadi seorang aktivis mahasiswa atau menjadi seorang orator pada unjuk rasa aksi jalan mungkin sudah biasa bagi kita dan mungkin sudah terasa buka jamannya lagi melakukan hal-hal seperti itu di era mahasiswa jaman sekarang, satu catatan penting tetapi akan luar biasa kalau kita mencoba sesuatu hal baru dengan mencoba mengkritisi dan memberikan pemikiran atau pandangan lewat opini-opini membangun di Koran. Mungkin solusi yang kita berikan di Koran itu mampu memberikan pemikiran-pemikiran lebih dan lebih terhadap suatu pengambilan keputusan selanjutnya.

“There is will there is way” dimana ada kemauan disitu akan ada jalan, satu catatan terakhir selalu ingatlah dan jangan lupa misi kita sebagai mahasiswa yaitu sebagai agent of change dan guardian of value terhadap masyarakat sekitar kita dan bangsa negara yang kita cintai ini. 


Salam mahasiswa…Salam kebebasan…Salam kekritisan…Salam kepedulian…
 

0 Comments »

Leave a comment

Powered by Blogger Skins. Theme: TheBuckmaker | Free Wordpress Templates. Presents HD TV Futurama Streaming. Featured on Wedding Dresses.